IDELOGI SOSIALIS
05.16
By
Unknown
0
komentar
Istilah Sosialisme
atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi
atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan
sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali
untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini
mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang
dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie
Nouvelle[1]. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai
konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat
bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani
pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan
memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka
dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.
Sosialisme
Sebagai Ideologi
Menurut penganut
Marxisme, terutama Friedrich Engels, model dan gagasan sosialis dapat dirunut
hingga ke awal sejarah manusia dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial.
Pada masa pencerahan abad ke-18, para pemikir dan penulis revolusioner seperti
Marquis de Condorcet, Voltaire, Rousseau, Diderot, Abbé de Mably, dan Morelly,
mengekspresikan ketidakpuasan mereka atas berbagai lapisan masyarakat di
Perancis.
Cabang
Aliran Sosialisme
Sejak abad ke-19,
sosialisme telah berkembang ke banyak aliran yang berbeda, yaitu:
1.
Anarkisme,
2.
Komunisme
3.
Marhaenisme
4.
Marxisme
5.
Sindikalisme
Gerakan
sosio-politik maupun intelektual dalam Marxis-Sosialis dapat dikelompokkan lagi
menjadi:
1.
Albanianisme
2.
Komunisme
konsiliasi
3.
Juche
4.
Castroisme
5.
Komunisme
kiri
6.
Leninisme
7.
Maoisme
8.
Marxis
humanisme
9.
Situasionisme
10.
Stalinisme
11.
Trotskyisme
Sosialisme
Sebagai Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi
sosialisme sebenarnya cukup sederhana. Semua aspek ekonomi dianggap sebagai
milik bersama, tapi bukan berrarti harus dimiliki secara sepanuhnya secara
bersama, semua aspek ekonomi boleh dimiliki secara pribadi masing-masing, dengan
syarat boleh digunakan secara Sosialis, mirip dengan gotong-royong sebenarnya.
Kritik
Dan Debat
Sejumlah pakar
ekonomi dan sejarah telah mengemukakan beberapa masalah yang berkaitan dengan
teori sosialisme. Diantaranya antara lain Milton Friedman, Ayn Rand, Ludwig von
Mises, Friedrich Hayek, dan Joshua Muravchik.
Kritik
dan keberatan tentang sosialisme dapat dikelompokkan menjadi:
1.
Insentif
2.
Harga
3.
Keuntungan
dan kerugian
4.
Hak
milik pribadi
Kelemahan
Ekonomi Sosialis
1. Sulit melakukan
transaksi Tawar-menawar sangat sukar dilakukan oleh individu yang terpaksa
mengorbankan kebebasan pribadinya dan hak terhadap harta milik pribadi hanya
untuk mendapatkan makanan sebanyak dua kali. Jual beli sangat terbatas,
demikian pula masalah harga juga ditentukan oleh pemerintah, oleh karena itu
stabilitas perekonomian Negara sosialis lebih disebabkan tingkat harga
ditentukan oleh Negara, bukan ditentukan oleh mekanisme pasar.
2. Membatasi kebebasan
System tersebut menolak sepenuhnya sifat mementingkan diri sendiri, kewibawaan
individu yang menghambatnyadalam memperoleh kebebasan berfikir serta bertindak,
ini menunjukkan secara tidak langsung system ini terikat kepada system ekonomi
dictator. Buruh dijadikan budak masyarakat yang memaksanya bekerja seperti
mesin.
3. Mengabaikan
pendidikan moral Dalam system ini semua kegiatan diambil alih untuk mencapai
tujuan ekonomi, sementara pendidikan moral individu diabaikan. Dengan demikian,
apabila pencapaian kepuasan kebendaan menjadi tujuan utama dan nlai-nilai moral
tidak diperhatikan lagi
Keuntungan
Ekonomi Sosialis
1.
Disediakannya
kebutuhan pokok Setiap warga Negara disediakan kebutuhan pokoknya, termasuk
makanan dan minuman, pakaian, rumah, kemudahan fasilitas kesehatan, serta
tempat dan lain-lain. Setiap individu mendapatkan pekerjaan dan orang yang
lemah serta orang yang cacat fisik dan mental berada dalam pengawasan Negara.
2.
Didasarkan
perencanaan Negara Semua pekerjaan dilaksanakan berdasarkan perencanaan Negara
Yang sempurna, di antara produksi dengan penggunaannya. Dengan demikian masalah
kelebihan dan kekurangan dalam produksi seperti yang berlaku dalam System
Ekonomi Kapitalis tidak akan terjadi.
3.
Produksi
dikelola oleh Negara Semua bentuk produksi dimiliki dan dikelola oleh Negara,
sedangkan keuntungan yang diperoleh akan digunakan untuk
kepentingan-kepentingan Negara.
sumber : wikipedia
0 komentar: